Sebuah laporan di majalah India Today mengatakan India melibatkan sekutunya dan mitra di seluruh dunia untuk mencari solusi atas sanksi minyak Amerika Serikat (AS) yang berlaku pada 4 November mendatang.
Rusia akan terus melanjutkan perdagangan minyak mentah Iran di luar sanksi yang berlaku pada Senin itu.
Irak sudah mengkonfirmasi kedutaan AS di Baghdad terkait posisinya di Iran.
Sanksi AS yang diperbarui kepada eksportir ketiga terbesar OPEC, Iran, resmi berlaku pada Senin.
Sanksi Amerika Serikat (AS) di Iran disebut merusak keseimbangan dunia.
Rouhani mengatakan tekanan AS terhadap Iran jelas saat Trump keluar dari kesepakatan nuklir 2015, juga dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA).
Hal itu menyusul laporan menunjukkan ada kenaikan persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS), dan sanksi minyak Venezuela.
Pemimpin Iran Khamenei menilai bahwa mengevaluasi soal keputusan AS yang akan menghentikan kebijakan pembebasan sanksi minyak Iran terhadap delapan negara.
Studi menunjukkan bahwa OPEC memompa 29,60 juta barel per hari (bph) bulan lalu, terendah sejak 2014 dan 170.000 bph lebih rendah dari angka yang direvisi pada bulan Mei.
Sanksi Gedung Putih tersebut kemungkinan akan memperparah ketegangan antara AS dan China yang sudah terlibat dalam perang dagang beberapa bulan terakhir.